Faktor-faktor Manusiawi dalam Desain Lingkungan Kerja : ” Kondisi tanpa bobot dan gejala gravitasional lain”
• Tanpa bobot
Bobot merupakan suatu berat atau mutu dimana hal ini dapat menghambat sesuatu, diperlukan terhadap sesuatu , dan memberikan nilai tambah pada sesuatu. Bobot dalam hal kaitannya dengan sesuatu yang menghambat atau merugikan misalnya bobot atau berat yang berlebihan pada suatu benda sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi manusia untuk membawanya atau mengangkatnya. Contohnya patung yang beratnya atau bobotnya diatas 50 kg tentunya akan sangat sulit dibawa atau diangkat oleh seorang manusia. Bobot dalam hal kaitannya dengan diperlukan terhadap sesuatu disebut juga dengan mutu. Bobot dalam hal ini contohnya mutu atau bobot dari nilai 100 pada nilai ujian adalah bagus sedangkan bobot atau mutu nilai dibawah 50 pada nilai ujian dalah jelek atau tidak bagus. Bobot yang kaitannya dengan memberikan nilai tambah pada sesuatu yang akhirnya mempengaruhi gravitasi dari beratb suatu benda untuk jatuh ke tanah. Contohnya : benda dengan bobot yang ringan (kapas) akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk jatuh ke tanah (gravitasi yang lemah) sedangkan benda dengan bobot yang sangat berat (batu) akan membutuhkan waktu yang cepat untuk jatuh ke tanah (gravitasi yang kuat). Dari gravitasional tersebut, sesuatu yang ringan dapat menimbulkan suatu efek tanpa bobot karena tidak ada hambatan dan tekanan.
• Akselerasi
Akkselerasi merupakan kata lain dari kecepatan. Hal ini dapat ditunjukkan salah satunya dengan akselerasi atau kecepatan suatu benda yang melaju atau bergerak seperti pesawat terbang, kereta api, mobil, sepeda motor, dll. Akselerasi atau kecepatan laju suatu benda dapat bervariasi atau berbeda-beda yang ditentukan oleh seberapa kapasitas kecepatan atau akselerasi benda tersebut dapat melaju atau bergerak. Bukan hanya benda saja yang termasuk kedalam akselerasi tetapi kemampuan manusia juga termasuk kedalam akselearsi atau kecepatan. Hal ini dijelaskan dengan seberapa cepatkah akselerasi atau kecepatan kemampuan seseorang dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkannya. Tidak jauh berbeda dengan benda, setiap manusia memiliki akselerasi atau kecepatan kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usaha dan kemauan manusia itu sendiri untuk mengembangkan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
• Ilusi
lusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).
• Dalam kaitannya dengan dunia kerja dan ergonomi
Dari beberapa pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa kondisi tanpa bobot dan gejala garivitasional lain mempengaruhi dunia kerja seperti :
Tanpa bobot. Tanpa bobot atau beban merupakan hal yang mempengaruhi kinerja seseoarang dalam bekerja. Karyawan yang bekerja dengan tanpa beban atau bobot dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan kinerjanya. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut tidak mengalami hambatan dan tekanan yang berasal dari beban atau bobot tersebut. Kondisi ruangan kerja dan alat penunjang kerja yang tidak memiliki nilai ergonomi (kenyamanan) akan menimbulkan bobot atau beban pikiran yang mengganggu kinerjanya.
Akselerasi. Kemampuan karyawan dalam bekerja sangat bervariasi atau berbeda-beda apalagi didalam menyangkut akselerasi kemampuan akan pencapaian prestasi kerja. Akselerasi atau kecepatan perkembangan kemampuan karyawan yang tidak lain diakibatkan oleh kualitas baik alat penunjang kerja atau ruangan kerja yang memiliki nilai ergonomi (kenyamanan dan ketepatan) yang baik dan akhirnya akan menimbulkan kenaikan jabatan atau prestasi kerja. Misalnya saja seorang operator atau buruh biasa apabila memiliki akselerasi atau kecepatan perkembangan kemampuannya dalam bekerja akan mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan berupa pengangkatan menjadi leader bahkan menjadi bagian dari karyawan administrasi pabrik atau perusahaan.
Ilusi. Memiliki ruangan kerja yang buruk dan tidak memiliki nilai ergonomi yang baik akan menimbulkan kejenuhan dan ketidaknyamanan yang akan dialami oleh karyawannya. Akibat dari hal ini akan menimbulkan ilusi. Ilusi sendiri merupakan interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan). Contohnya : seorang karyawan yang perusahannya tidak memiliki nilai ergonomi yang baik dalam penataan ruangannya sehingga ruangannya terkesan kotor dan tidak terawat maka akan mengintepretasikan suara berisik dari sampah diruangannya sebagai suara dari karyawan lain yang mengganggunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar