Jumat, 19 Maret 2010

JADWAL KERJA DAN KAITANNYA DENGAN ERGONOMI

JADWAL KERJA DAN KAITANNYA DENGAN ERGONOMI
Jadwal kerja merupakan waktu yang diberikan perusahaan atau instansi tempat bekerja pada pegawainya atau karyawannya untuk memulai pekerjaannya dan mengakhiri pekerjaannya. Umumnya jadwal kerja itu dimulai pagi hari yaitu jam 07.00, 07.30, dan 08.00 dan selesai pada sore hari pada jam 17.00, 17.30, dan 17.00 dan dari hari Senin sampai hari jum’at. Pada perusahaan di kawasan kota besar seperti Mega Kuningan, Jakarta, jadwal kerja dimulai pada pukul 07.00 dan 08.00 sampai dengan 17.00 dan 18.00 tanpa tambahan lembur atau kerja tambahan. Pada pabrik atau perusahaan industri di kawasan industri JABODETABEK dan KARAWANG jadwal kerja ada yang terbagi menjadi kerja bergilir (shift) dan ada juga jadwal kerja biasa atau pada umumnya. Untuk Pabrik atau perusahaan industri yang memberlakukan jadwal kerja bergilir atau (shift) biasanya terbagi menjadi 3 shift, diantaranya : Shift 1 yang dimulai pada pagi hari yaitu jam 08.00 sampai sore hari yaitu jam 16.30, Shift 2 yang dimulai pada siang hari yaitu jam 13.30 sampai malam hari yaitu jam 00.30 dan Shift 3 yang dimulai pada malam hari yaitu jam 21.00 sampai pagi hari yatu jam 06.00. Sedangkan untuk pabrik atau perusahaan industri yang tidak memberlakukan jadwal kerja bergilir atau Shift yaitu dimulai pada pagi hari yaitu jam 08.00 sampai sore hari jam 17.00. Untuk pegawai negeri sipil atau pegawai yang bekerja di instansi pemerintah jadwal kerja dimulai pagi hari yaitu jam 07.30 sampai sore hari yaitu jam 15.30.
Dari data diatas kita dapat simpulkan bahwa jadwal kerja yang paling padat yaitu jadwal kerja pegawai atau karyawan pabrik atau perusahaan industri yang pada Pabrik atau perusahaan industri yang memberlakukan jadwal kerja bergilir atau (shift) biasanya terbagi menjadi 3 shift, selanjutnya pabrik atau perusahaan industri yang tidak memberlakukan jadwal kerja bergilir atau Shift, selanjutnya perusahaan di kawasan kota besar seperti Mega Kuningan, Jakarta, dan yang terakhir pegawai negeri sipil atau pegawai yang bekerja di instansi pemerintah. Adapun hubungan jadwal kerja dengan ergonomi yaitu dilihat dari ha utama , yaitu : Waktu kerja yang lama dan tanpa ditunjang alat kerja atau fasilitas kerja yang memiliki nilai ergonomi atau kenyamanan dan keefisienan sehingga dapat menyebabkan pegawai atau karyawannya menjadi tidak nyaman dan berujung pada produktivitas dan kinerja yang tidak optimal dan maksimal.

Rabu, 03 Maret 2010

hubungan antropometri dengan ergonomi

• ERGONOMI
Ergonomi : rancangan kerja agar efisien dan efektif
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani “ergo” = kerja dan “nomos” = hukum
Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Fokus perhatian ergonomi erat kaitannya dengan aspek-aspek manusia dalam perencanaan dan lingkungan kerja.
Penekanan ergonomi pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental, psikologis serta dalam sistem manusia mesin yang integral, yang pada akhirnya rancangan ergonomis akan meningkatkan efisien, produktivitas kerja.
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
1. Sikap dan posisi kerja
2. Antropometri dan dimensi ruang
3. Kondisi kerja
4. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
5. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Analisis dan penelitian ergonomi mencakup :
1.Anatomi, Fisiologi, Antropometri (ukuran tubuh manusia)
2.Psikologi yang fisiologis (otak, peredaran darah), mengenai fungsi otak dan sistem saraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
3.Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
• ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata antropo (manusia) dan metri (ukuran). Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi manusia. Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata/kurva normal
Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik.
Perancangan suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku/bangsa, posisi tubuh.
Standar cara pengukuran posisi tubuh:
Pengukuran dimensi struktur tubuh (pengukuran dalam dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak seperti berat, tinggi saat duduk/berdiri, ukuran kepala, tinggi, panjang lutut saat berdiri/duduk, panjang lengan, dll.
Pengukuran dimensi fungsional tubuh (pengukuran saat melakukan gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus dilakukan atau dengan kata lain pengukuran dilakukan saat tubuh melakukan gerakan kerja dalam posisi dinamis dan banyak diaplikasikan pada proses perancangan fasilitas/ruang kerja)
Hubungan antara Antropometri dengan Ergonomi diantaranya :
• Dalam perancangan kursi kerja operator di suatu perusahaan sebelumnya harus di lakukan pengukuran terlebih dahulu atau ANTROPOMETRI, seperti pengukuran rata-rata tinggi badan wanita dewasa ketika berdiri dan duduk, tungkai kaki dan tungkai lengan, bahu, leher, dan lingkar kepala. Hal ini dilakukan agar kursi tersebut memenuhi nilai kenyamanan atau ERGONOMI sehingga dapat menunjang pekerjaan sebagai operator menjadi optimal dan terhindar dari cedera.

Selasa, 02 Maret 2010

sistem rangka & otot manusia

Otot (dari bahasa Latin musculus, diminutif dari mus "mouse" [1]) adalah kontraktil jaringan hewan dan berasal dari lapisan mesodermal embrio sel germinal. Sel-sel otot kontraktil mengandung filamen yang bergerak melewati satu sama lain dan mengubah ukuran sel. Mereka digolongkan sebagai kerangka, jantung, atau otot halus. Fungsi mereka adalah untuk menghasilkan gaya dan menyebabkan gerakan. . Otot dapat menyebabkan salah satu penggerak dari organisme itu sendiri atau pergerakan organ internal. Jantung dan kontraksi otot polos terjadi tanpa sadar pikiran dan diperlukan untuk kelangsungan hidup. Contohnya adalah kontraksi dari jantung dan gerak peristaltik yang mendorong makanan melalui sistem pencernaan. Sukarela kontraksi otot rangka digunakan untuk menggerakkan tubuh halus dan dapat dikendalikan. Contohnya adalah gerakan mata, atau gerakan kotor seperti otot paha depan dari paha. Ada dua jenis serat otot sukarela: lambat berkedut dan cepat berkedut. Lambat berkedut serat kontrak untuk jangka waktu yang lama tetapi dengan sedikit tenaga saat kontrak serat berkedut cepat cepat dan kuat, tetapi kelelahan dengan sangat cepat. Otot yang mayoritas didukung oleh oksidasi lemak dan karbohidrat, tetapi anaerobik reaksi kimia juga digunakan, terutama oleh serat berkedut cepat. Reaksi kimia ini menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) molekul yang digunakan untuk menyalakan gerakan kepala myosin.
Adapun hubungannya dengan ergonomi yaitu :
1. Bila suatu alat atau benda yang dirancang memiliki nilai ergonomi yang baik atau memiliki kenyamanan agar dapat menunjang aktivitas dan kebutuhan maka akan membantu kinerja otot menjadi baik dan optimal sehingga resiko terkena cedera pada otot akan kecil kemungkinannya bahkan tidak sama sekali. Contohnya : kursi yang dirancang dengan nilai ergonomi yang baik untuk menunjang pekerjaan pada suatu pabrik atau perusahaan makanan bagi karyawannya di bagian pengepakan akan menghindarkan karyawan tersebut mengalami cedera otot ketika duduk di kursi tersebut.
2. Bila suatu alat atau benda yang dirancang memiliki nilai ergonomi yang baik atau memiliki kenyamanan agar dapat menunjang aktivitas dan kebutuhan maka akan membantu kinerja otak menjadi baik dan optimal sehingga resiko terkena cedera pada otak akan kecil kemungkinannya bahkan tidak sama sekali. Contohnya : helm atau pelindung kepala yang memiliki nilai ergonomi yang baik akan menghindarkan pekerja proyek dari kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan atau cedera pada otak.